Kajian al-Qur’an :: Orbital Composition :: Q2 dan Q38

Postingan ini mengandung postingan sebelumnya tentang Struktur [al-Baqarah :: البقرة] yang telah diedit untuk mempermudah runut analisis Surat [Saad :: ص].

Kesan random sebenernya sering muncul dari orang yang baru pertama kali mbaca al-Qur’an secara menyeluruh. Coba suruh orang mbaca [al-Baqarah :: البقرة], Surat terpanjang di al-Qur’an, untuk pertama kali, terus suruh ngejelasin runutan ceritanya. Susah bok. Malah adanya kesannya ceritanya lompat-lompat ndak ada kronologis mendasarnya. Salah satu penjelasan kenapa al-Qur’an terkesan lompat-lompat tidak lain dan tidak bukan adalah bagaimana al-Qur’an itu diwahyukan. Wahyu turun biasanya menanggapi pertanyaan-pertanyaan random yang muncul di kehidupan seputar nabi. Ada orang tanya itu, turun Firman Allah menanggapi. Ada persoalan itu, turun lagi Firman Allah menanggapi. Jadinya kelihatan random.

Kembali ke [Saad :: ص] dan [al-Baqarah :: البقرة]. Ajaibnya, nih Surat-Surat gampang diinget. Bahkan seluruh al-Qur’an, gampang diinget. Klo mo nyoba nginget sih. Ngalir aja gitu, walau gak ngerti artinya. Apalagi klo ngerti artinya, itu cem tingkat pengingatannya jadi 2 kali lipat. Padahal seperti tadi dibahas, isi cerita di al-Qur’an kebanyakan tampak gak tersusun kronologis dari awal sampai akhir. Sebaliknya gua pribadi, nyoba ngehapal pembukaan UUD 45 aja rasanya udah kempot-kempotan.

Struktur Langit

Anyway, selain tentu saja alasan buku ini turun dari pemilik `Arsh, ada alasan lain kenapa al-Qur’an yang tampak random ini gampang diinget. Berikut adalah hipotesis gua.

Al-Qur’an secara keseluruhan, tersusun seperti gerakan bintang-bintang di langit.

Dari mana gua bisa mengambil kesimpulan seperti ini? Mari kita simak Ayat-Ayat berikut.

فَلَا أُقْسِمُ بِمَوَاقِعِ النُّجُومِ. وَإِنَّهُ لَقَسَمٌ لَّوْ تَعْلَمُونَ عَظِيمٌ

Lalu Aku bersumpah dengan [Mawaaqi`i :: مَوَاقِعِ] bintang-bintang
Dan sesungguhnya sumpah itu, kalau kamu tahu, [`Adziim :: عَظِيمٌ] [Q56:75-76]

Kata [Mawaaqi`i :: مَوَاقِعِ] memiliki kata dasar [و ق ع]. [و ق ع] sendiri punya range arti yang termasuk luas banget, mulai dari penyebab, kejadian, kiamat, terjadi, posisi, dan terbenam. Maka jika kata-kata seperti “jika kejadian itu terjadi” atau “jika posisi-posisi diposisikan” disebutkan dalam bahasa Indonesia, maka kita bisa menangkap nuansa kata-kata tadi merujuk pada Ayat pertama Surat [al-Waaqi`ah :: الواقعه]. Sampai di sini pendengar bisa langsung paham kalimat tadi merujuk pada hari kiamat, di mana pada hari itu Jin dan Manusia sudah diposisikan pada posisinya masing-masing mengikuti para penyeru yang menyeru mereka. Adapun kata [Mawaaqi`i :: مَوَاقِعِ], bentukan kata ini hanya muncul sekali dalam al-Qur’an. Kata ini biasa dipahami sebagai posisi-posisi, atau tempat beredar. Jadi, Allah bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang. Walau begitu, nuansa dari arti [و ق ع] yang lain pun juga masih terasa mengikuti. Apapun itu yang jelas satu, Ayat ini berbicara tentang sesuatu yang ndak main-main gedenya.

Kalau di postingan sebelumnya gua mencoba membahas planet, kali ini gua mencoba membahas tentang bintang-bintang. Bintang, sebagaimana kita tahu, merupakan benda-benda langit yang membuat kita ngerasa ndak ada apa-apanya di alam semesta ini. Lokasi Bumi di galaksi Bima Sakti aja nyempil di pinggiran. Dan Bima Sakti bahkan bukan galaksi terbesar di alam semesta. Dan memang seharusnya kita sudah sepantasnya merasa seperti itu, karena kehidupan kita ini, kehidupan Dunia ini, sudah cukup melambangkan begitu kecilnya kita di hadapan Yang Maha Kuasa. Tidak heran ada hadits berkata, Dunia itu lebih hina bagi Allah daripada bangkai bagi manusia.

Bahkan, kata Dunia itu sendiri, [Dunyaa :: دُنْيا‎], memiliki dua macam arti, yang paling dekat atau didekatkan, dan yang satu lagi, yang paling bawah atau terbawah. Ini adalah kehidupan terbawah di langit terbawah. Kalau tidak karena belas kasihan Allah, tidak ada yang bisa dibanggakan sama sekali dari kondisi kita sebenarnya. Boro-boro kehidupan di langit-langit lain, kehidupan di bawah permukaan bumi saja masih awang-awang kita tahunya. Di hadits lain bahkan Allah seakan tidak begitu mempermasalahkan sekiranya seluruh Jin dan Manusia tidak beriman kepada-Nya sama sekali. Kebesaran-Nya tidak akan bertambah atau berkurang. Dia bisa saja mengganti kita semua dengan kaum yang baru jika Dia berkehendak. Dan Allah mengajak berbicara makhluk-makhluk di kehidupan terbawah ini mengenai tempat beredarnya bintang-bintang.

Bentar, tadi ngomongin apa sih? Bintang-bintang. Sekarang, jika kita punya akuarium dan seekor ikan, maka hal apa yang lebih besar daripada ikan di dalam akuarium itu sendiri? Ruang-ruang yang dilewati ikan selama dia di akurium tadi. Sama halnya seperti bintang-bintang. Jika semua bintang-bintang dari galaksi-galaksi tadi ini digabung, kira-kira apa yang lebih besar dari mereka? Jawabannya, ruang yang dilewati oleh bintang-bintang tadi semenjak kejadian bintang-bintang tadi muncul sampai bintang-bintang tadi mati. Maka nggak heran, Allah berkomentar di Ayat selanjutnya, bahwa sesungguhnya ini adalah sumpah-Nya yang [`Adziim :: عَظِيمٌ], sumpah-Nya yang sangat besar, sumpah-Nya yang sangat agung, jika engkau mengetahui. Dan salah satu atribut nama Allah adalah al-`Adziim, Yang Maha Agung.

Btw, kenapa Allah pakai embel-embel “jika kamu mengetahui”? Di zaman nabi, pemahaman geosentris adalah salah satu pemahaman manusia paling populer tentang alam semesta. Banyak manusia beranggapan mereka makhluk spesial di tengah-tengah jagad raya dengan bumi sebagai pusatnya dan bintang-bintang kecil kelip-kelip mengelilinginya. Di zaman ini ada juga sih yang masih percaya begituan. Dan di zaman itu begitu banyak bangsa yang menganggap mereka bangsa pilihan Allah, dan hanya kepada mereka Allah melimpahkan Rahmat-Nya. Allah berkali-kali mengingatkan gak usah ge-er, dia menurunkan Rahmat-Nya kepada siapapun yang Ia kehendaki. Jin sekalipun, yang jauh lebih maju dibanding manusia, yang sudah cukup banyak menjelajah langit, ada segolongan mereka yang dengan rendah hati mau mendengarkan Firman Allah. Atau ndak usah jauh-jauh tentang bani Israil, suku Quraysh aja dengan kearoganannya bahkan disentil sama Allah tentang rendahnya derajat mereka dalam kedudukannya di bangsa-bangsa lain dunia. Bahkan Allah ndak sudi menurunkan pasukan dari langit untuk menghancurkan sebuah kaum yang mendustakan tiga nabi yang dikirim kepada mereka. Cukup dengan satu teriakan, kisah mereka berhenti dari sejarah peradaban bumi. Dan Allah berulang kali mengomentari betapa rendahnya Dunia dan betapa besarnya benda-benda langit yang Ia ciptakan.

Sekarang pertanyaannya, untuk apa sumpah ini?

إِنَّهُ لَقُرْآنٌ كَرِيمٌ

Sesungguhnya ini al-Qur’an yang sangat mulia [Q56:77]

Allah menganalogikan Firman-Nya dengan peredaran bintang-bintang di langit. Sampai di sini, gua sebenernya sudah curiga setengah mati, bahwa al-Qur’an secara keseluruhan, tersusun seperti gerakan bintang-bintang di langit. Memangnya bintang-bintang di langit gerakannya gimana? Muter-muter, berevolusi mengelilingi sesuatu, biasanya black hole atau lubang hitam di pusat-pusat galaksi.

The Big Epic

Memang, Ayat-Ayat al-Qur’an banyak sekali membentuk pattern yang kalau dalam bahasa literatur dikenal sebagai, ring composition [a]. Kok disebut ring composition? Karena mereka muter-muter membentuk simetri seperti lingkaran topiknya. Tadi sebutlah [al-Baqarah :: البقرة][al-Baqarah :: البقرة] pun sebenarnya gak random sama sekali kalau yang mbaca jeli, karena alam bawah sadar kita secara langsung mengenali pola [al-Baqarah :: البقرة]. Karena Surat ini super epic. Makanya gak heran, banyak orang hapal Surat super panjang ini tanpa sadar. Secara sederhana [al-Baqarah :: البقرة] bisa dibagi seperti ini.

[al-Baqarah :: البقرة]

  • Iman dan Kekafiran
    • Penciptaan dan Ilmu
      • Hukum diberikan kepada bani Israil
        • Ujian bagi nabi Ibrahim
          • Perubahan arah Kiblat
        • Ujian bagi umat Islam
      • Hukum diberikan kepada umat Islam
    • Penciptaan dan Ilmu
  • Iman dan Kekafiran

Ajaib kan?

Topik tengah-tengahnya aja udah ngomongi kiblat, tentang arah pusat Shalat. Lebih spesifiknya lagi, di tengah-tengah pusat topik [al-Baqarah :: البقرة], Allah menyebut umat ini sebagai umat pertengahan [Ummatan Wasathan :: أُمَّةً وَسَطًا]. Ada kata tengah di sana. Untuk pembahasan lebih jauh tentang [al-Baqarah :: البقرة], silahkan merujuk pada karya Raymond K Farrin, Surat al-Baqarah: A Structural Analysis [b].

Surat ini sama sekali gak turun runut langsung satu plek dalam satu hari, tapi dalam rentang yang lama dan dalam kondisi loncat-loncat menjawab pertanyaan dan masalah umat saat itu. Semua pertanyaan dan masalah umat tadi ada campur tangan dan diatur oleh Kuasa Yang Maha Agung tampaknya.

Sampai di sini, gua sebetulnya agak gak rela disebut ring composition, mulai sekarang, meminjam kata-kata al-Qur’an gua nyebutnya, orbital composition. Tapi keindahan [al-Baqarah :: البقرة] belum selesai lho, di dalam tiap-tiap topik tadi juga membentuk orbital composition sendiri. Dan di dalam orbital composition mini tadi ini, di dalamnya juga ada orbital composition mini lagi. Total secara keseluruhan sampai 3 level, orbit dalam orbit. Ayat Kursiy, contohnya, Ayat ke-255 dari [al-Baqarah :: البقرة] ini, kalau yang mbaca ndak jeli menghayati apa-apa yang dibacarakan di dalamnya, dia bakal melewatkan bahwa Ayat Kursiy juga terdiri dari 9 topik yang juga membentuk orbital composition.

Meminjam pemahaman manusia akan galaksi, sebetulnya galaksi kita juga terbagi atas 3 level jenis orbital. Jenis orbital pertama, bintang-bintang mengelilingi black hole. Orbital kedua, planet-planet mengelilingi bintang-bintang. Orbital ketiga, satelit-satelit mengelilingi planet-planet. Dan [al-Baqarah :: البقرة], adalah ‘galaksi’ terbesar dalam al-Qur’an. Oh ya, gua teringat tentang kasus [Kawaakib :: الْكَوَاكِبُ] yang gua bawa di blog sebelumnya, di sana pada [Q76:19] gua ngebahas tentang kesudahan bagi orang-orang yang berbuat kebajikan, mereka ini diibaratkan seperti bintang-bintang di langit, yang dikelilingi oleh para pemuda kekal yang diibaratkan sebagai planet-planet yang mengelilinginya. Topik utamanya masih sama, orang-orang yang berbuat kebajikan ini bagaikan bintang. Dan pas haji, kita disuruh jadi bintang-bintang juga, muter-muter alias tawaf ngelilingi Ka’bah. Kayak, kita jadi galaksi kecil-kecilan muteri lubang hitam. Lubang hitamnya hajar aswad. Dan artinya hajar aswad adalah batu hitam.

Saad, Multi-Epic

Hyuk kita lanjut ke Surat [Saad :: ص].

Surat ini juga mirip-mirip sama [al-Baqarah :: البقرة] ke-epic-annya, di mana di dalamnya bisa dibagi jadi 9 bagian besar juga. Klo di [al-Baqarah :: البقرة] pusatnya berisikan satu topik, Surat [Saad :: ص] ini justru pusatnya terdiri dari 2 topik yang berpasangan. Dan ini mengingatkan akan argumen gua sebelumnya, bahwa makna [Saad :: ص] dari Surat [Saad :: ص], merujuk pada konsep pasangan-pasangan kebaikan dan keburukan. Konsep pasang-pasangan ini jadi isu sentral di sepanjang Surat [Saad :: ص]. Bahkan, kata-kata yang mengandung abjad [Saad :: ص] pada berpasang-pasangan.

P07-Orbital Composition

Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat orbital composition yang dipunyai Surat [Saad :: ص].

[Saad :: ص]

  • A 1-16 Peringatan tentang Kaum-kaum yang Mendustakan
    • I 17-29 Perkataan nabi Dawud dan Dijadikannya sebagai Khalifah
      • U 30-40 Ampunan dan Kekuasaan untuk nabi Sulaiman
        • E 41-48 Orang-orang Terbaik di Dunia
          • O 49-59 Surga dan Neraka
        • ē 60-64 Orang-orang Terburuk di Akhirat
      • ū 65-66 Ampunan dan Kekuasaan Allah
    • ī 67-76 Dijadikannya Manusia sebagai Khalifah dan Perkataan Iblis
  • ā 77-88 Peringatan tentang Iblis

Menarik ya.

Dan tiap-tiap topik ini masih ada orbital composition kecil-kecilnya, yang saling bergandengan sama orbital composition kecil-kecil di topik yang berpasangan. Hyuk kita amati strukturnya di grup A dan ā.

Grup A dan ā

  • A.M 1.a Saad (Huruf Misteri)
    • A.N 1.b-3 Al-Qur’an sebagai Peringatan
      • A.O 4-8 Orang Kafir menuduh Nabi sebagai Pendusta
        • A.P 9-10 Perbendaharaan Kerajaan Allah
          • … (lanjut)
        • ā.p 86.a Nabi tidak Meminta Imbalan dari Manusia
      • ā.o 86.b Nabi tidak Mengada-ada
    • ā.n 87 Peringatan seluruh Alam
  • ā.m 88 Diungkapkannya Beritanya sebentar lagi
  • A.Q 11-13 Daftar Umat-umat yang Dibinasakan
    • A.R 14 Umat-umat yang Mendustakan
      • A.S 15-16 Mereka Meminta Adzab Disegerakan sebelum Hari Kiamat
      • ā.s 77-81 Iblis Meminta Adzab Ditangguhkan sampai Hari Kiamat
    • ā.r 82-83 Janji Iblis Menyesatkan Umat Manusia
  • ā.q 84-85 Neraka Diisi Iblis dan Semua yang Mengikutinya

Adapun grup I dan ī, topiknya terstruktur sebagai berikut.

Grup I dan ī

  • I.M 17-19 Nabi Dawud, Gunung, Burung, semuanya Taat/Kembali kepada Allah
    • I.N 20 Diberikannya Hikmah dan Kebijaksanaan dalam Berbicara
      • I.O 21 Memanjatnya Dua Golongan yang Berselisih
        • … (lanjut)
      • ī.o 75.b Merasa Lebih Tinggikah Statusnya (Iblis)?
    • ī.n 76.a Iblis Berbicara
  • ī.m 76.b Alasan Iblis tidak Taat Perintah Allah untuk Bersujud
  • I.P 22-23 Rendah Hatinya Golongan yang Meminta Diadili
    • I.Q 24-25 Bersujudnya Nabi Dawud dari Kesalahannya
      • I.R 26 Dijadikannya Nabi Dawud sebagai Khalifah di Bumi
      • ī.r 71 Dijadikannya Manusia dari Tanah
    • ī.q 72-73 Bersujudnya Malaikat atas Perintah Allah
  • ī.p 74-75.a Iblis Diinterogasi/Diadili apakah Menyobongkan Diri, atau

Begitu pula grup U dan ūE dan ē, dan O. Panjang bok klo ditulis semua di sini. Intinya, ini Surat epic pisan komposisinya. Gua jadi pengen bikin tulisan lengkap daftar orbital composition untuk Surat-Surat lain yang sempet gua temui struktur-struktur ajaibnya di dalam al-Qur’an.

Tapi mungkin yang paling menarik bagi gua adalah pusat dari Surat [Saad :: ص] itu sendiri, yaitu grup O. Mari kita amati grup menarik ini.

Grup O

  • O.M 49 Bagi Orang Bertakwa, Tempat Kembali Terbaik
    • O.MX 50 Surga `Adn dengan Pintu Terbuka
      • O.MXA 51 Buah-buahan dan Minuman banyak
      • O.MXB 52 Pasangan-pasangan yang Sebaya
    • O.MY 53-54 Inilah, Janji akan Rezeki yang Tidak Habis
  • O.N 55 Bagi Orang Durhaka, Tempat Kembali yang Buruk
    • O.NX 56 Jahannam, Seburuk-buruk Tempat Tinggal
      • O.NXA 57 Air yang sangat Panas dan Air yang sangat Dingin
      • O.NXB 58 Dan Jenis Adzab lain yang Berpasangan
    • O.NY 59 Inilah, Hinaan Pembukaan kepada Penghuni Neraka

Khusus pada grup O, pusat topik dari Surat [Saad :: ص], Ayat-Ayatnya tidak membentuk pasangan yang saling menutup di ujung-ujung topik yang dibahas. Namun, mereka membentuk pasangan dengan polanya sendiri, seakan topik-topik Surga dan Neraka yang sedang dibahas sama-sama setara runutannya tanpa perlu membentuk orbital composition.

Bagian O.MXA dan O.MXB ini benar-benar mengingatkan gua akan Surat [al-Waaqi`ah :: الواقعه]. Di mana manusia akan terbagi menjadi 3 golongan, 1) Golongan Kanan, 2) Golongan Kiri, dan 3) Golongan Elit Terdepan (Saabiquun :: السَّابِقُونَ). O.MXA adalah hadiah sambutan pembuka bagi Golongan Elit Terdepan (Saabiquun :: السَّابِقُونَ), dan O.MXB adalah hadiah sambutan pembuka bagi Golongan Kanan. O.MXA dan O.MXB membicarakan tentang dua golongan berbeda di Surga.

Adapun bagian O.NXA adalah salah satu menu adzab pembuka bagi Golongan Kiri. Dan adzabnya, berpasang-pasangan. Walaupun Surat ini indah baik rima maupun strukturnya, tapi sebagian apa yang dibacarakan sebenernya horror luar biasa. Nyesek gua bacanya pas bagian Neraka. T_T

Semoga kita semua dilindungkan Allah dari adzab Neraka.

Sadaqallahul Adzim. Maha benar Allah dengan segala Firman-Nya.

Sekian.

Wallahualam.

Wassalamu’alaikum wr wb.

Disclaimer

Di Disclaimer ini, gua ingin berdoa semoga Allah mengampuni dosa gua kalau gua melakukan kesalahan besar dalam analisis ini. Semoga Allah memberikan petunjuk selalu kepada kita semua.

Referensi

[a] Ring Composition :: https://en.oxforddictionaries.com/definition/ring composition
[b] Surat al-Baqara: A Structural Analysis, Raymond K. Farrin :: https://www.academia.edu/8642515/Surat_al-Baqarah_A_Structural_Analysis

Kajian al-Qur’an :: Saad :: Analisis Struktural (1)

Surat [Saad :: ص] adalah salah satu Surat berhuruf Muqatta`at dalam al-Qur’an. Surat ini termasuk banyak rimanya di dalamnya. Rimanya kebanyakan muncul pada penggunaan huruf di akhir Ayat. Kalau mbaca terjemahan sekilas, nuansa rimanya gak bakal kerasa sama sekali. Rima huruf ini membentuk blok-blok tersendiri, yang kalau dibaca sekilas tampak random.

Btw, yakin random nih?

Saad, sebuah Superposisi

Alam kita, penuh akan hal-hal yang tak kasat mata dan tak terjangkau oleh indera manusia. Contoh gampangnya, gelombang dan frekuensi. Kita bisa saja menerima sebuah paket gelombang dalam telinga kita, tapi kita ndak sadar ada pesan-pesan tersembunyi yang ikut-ikutan nyempil di dalam gelombang tadi. Pesan-pesan tak kasat ini biasanya ikutan melebur karena terjadi superposisi gelombang. Siaran radio salah satunya, kita ndak akan bisa mendengar, boro-boro mengapresiasi, suatu siaran radio jika kita ndak punya filter untuk mendengarkan sinyal di frekuensi tertentu. Mereka ada di sana, tepat di bawah hidung kita sendiri, namun kita tidak bisa mendengar mereka.

Dan Surat [Saad :: ص], penuh akan frekuensi-frekuensi tersembunyi, yang menjadikannya Surat ini unik dengan keindahannya sendiri. Btw, tadi sempet disebutkan Surat [Saad :: ص] itu banyak rimanya. Untuk lebih jelasnya, berikut rima yang gua dapet dari Surat [Saad :: ص].

P07-Saad-Rima01

Ini semua ini adalah daftar abjad yang mengakhiri tiap Ayat dalam Surat [Saad :: ص].

P07-Saad-Rima02

Keseluruhan rimanya adalah, [R, Q, S, B, D, Q, T, J, R, M, N, L]. Ngelihat rimanya aja sebenernya udah indah, apalagi ngedengerinnya bacaannya. Dan menariknya, semuanya kalau dikumpulkan berdasarkan rimanya, Ayat-Ayatnya bercerita tentang topik yang sejenis sesuai dengan kelompoknya rimanya masing-masing. Ada yang ngebentuk orbital composition secara topik, ada yang ngebentuk cermin satu sama lain, ada juga yang murni berbicara tentang sesuatu di luar alam kita, contohnya kejadian-kejadian di Neraka dan di Surga.

Selain itu, dalam pembahasan kali ini gua juga bakal berargumen, bahwa makna [Saad :: ص] dari Surat [Saad :: ص] ini merujuk pada konsep pasangan-pasangan kebaikan dan keburukan. Lebih tepatnya, grup orang-orang terbaik dan grup orang-orang penghuni Neraka. Karena kita bisa melihat banyak sekali ‘dualisme’ dalam Surat ini di tiap-tiap grup-grup Ayat yang terkesan random tersebar.

Grup R, 3 Pasangan Besar

Mari kita kumpulkan semua Ayat yang berakhiran abjad [Ra :: ر].

P07-Saad-GrupR

Tanda [*] menunjukkan tafsir langsung Ayat dalam bahasa Indonesia. Sisanya merupakan rangkuman dari tafsir Ayat. Dari daftar di atas, sengaja gua tambahkan sebuah Ayat yang memiliki rima abjad [Jim :: ج]. Karena Ayat berima ini nongol sendiri sebagai pembuka sederetan Ayat berima [Ra :: ر]. Dan Ayat berima [Jim :: ج] ini menjadi pembuka kisah tentang percakapan para penduduk Jahannam.

Gambar di atas sebenernya cukup menjelaskan tentang dirinya sendiri. Tapi gua tadi sempat bikin klaim bahwa makna [Saad :: ص] dari Surat [Saad :: ص] ini merujuk pada konsep pasangan-pasangan kebaikan dan keburukan. Alurnya sederhana, grup R ini bisa dibagi menjadi 3 bagian pasangan sebagai berikut.

  • Bagian X dari [Saad :: ص] [Q38:1a]
  • Bagian X’ dari X’A [Q38:28], X’B [Q38:45-48], dan X’C [Q38:59-64]
  • Bagian Y dari [Demi al-Qur’an yang mengandung peringatan] [Q38:1b]
  • Bagian Y’ dari [Katakanlah sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan …] [Q38:65]
  • Bagian Z dari [Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan sia-sia …] [Q38:27]
  • Bagian Z’ dari [Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya …] [Q38:66]

Di sini mereka baru kelihatan kalau tiap bagiannya berpasangan.

Menariknya, [Saad :: ص] berpasangan dengan bagian [X’] yang merupakan sederetan bagian yang lebih besar, yang mana pesan yang terkandung di dalam [X’] sebenarnya seragam, bahwa Allah tidak akan memperlakukan orang baik sama dengan orang jahat.

Ngomong-ngomong tentang pasangan, tepat antara [X’B] dan [X’C], ada Ayat [Q38:58] berima [Jim :: ج] yang memuat kata [Azwaaj :: أَزْوَاجٌ] yang bermakna berpasangan. Tapi [X’B] dan [X’C] kan merupakan pasangan yang berkebalikan antara orang-orang baik dan orang-orang yang merugi? Ho’oh. Bedanya, kali ini, pasangan yang dibahas adalah pasangan dalam Neraka. Ayat tadi sebetulnya mengomentari Ayat sebelumnya tentang siksa Neraka yang berpasangan dan berkebalikan satu sama lain, yaitu air yang sangat panas, dan air yang sangat dingin. Neraka itu ndak cuman tempat yang sangat panas rupanya, tapi juga tempat yang sangat dingin, biasa dikenal dengan nama [Zahmariir :: زَمْهَرِير].

Adapun [Y] dan [Y’] yang bertemakan Peringatan [Dzikr :: الذِّكْرِ], bisa jadi di pikiran orang, yang ada adalah peringatan karena hal-hal yang buruk. Namun sebaliknya, kata [ذ ك ر] justru muncul di blok yang berisi orang-orang terbaik, [Q38:45], [Q38:48-49]. Another little twist.

Sudah mulai kerasa kan nuansa twist di dalam Surat [Saad :: ص] ini? Hyuk lanjut.

Sekarang mari kita balik ke obrolan para penghuni Neraka di Neraka.

وَقَالُوا مَا لَنَا لَا نَرَىٰ رِجَالًا كُنَّا نَعُدُّهُم مِّنَ الْأَشْرَارِ. أَتَّخَذْنَاهُمْ سِخْرِيًّا أَمْ زَاغَتْ عَنْهُمُ الْأَبْصَارُ

Dan berkata mengapa kami tidak melihat orang-orang yang dahulu kami anggap sebagai orang-orang yang [Asyraar :: الْأَشْرَارِ]
Apakah karena kami menjadikan mereka olok-olokan atau karena dialihkan dari mereka penglihatan kami? [Q38:62-63]

Ini adalah salah satu bagian yang nyesek sebetulnya. Kata [Asyraar :: الْأَشْرَارِ] memiliki range arti paling hina, paling buruk, atau juga paling paling jahat. Di lain Ayat, bentukan lain kata ini [Syarar :: شرر], bermakna bunga api. Sehingga, orang-orang yang [Asyraar :: الْأَشْرَارِ] bisa merujuk juga tentang orang yang saking jeleknya di kalangan manusia, mereka jadi begitu kentara dan jadi buah bibir. Ironis jadinya, ketika sekumpulan penghuni Neraka ini kaget tidak mendapati di Neraka orang-orang yang hina di mata mereka sewaktu hidup di dunia. Eh bentar, berarti mereka sewaktu hidup di dunia bukan dari golongan yang dianggap hina dong?

Salah satu tafsir yang gua baca bahkan ngasih komentar bahwa kelak Abu Jahal di Neraka kebingungan, karena dia nggak nemu Bilal, budak berkulit hitam yang hina di mata dia, dan juga ndak nemu Ikrimah, anaknya sendiri yang bareng-bareng memerangi Rasulullah. Harusnya Ikrimah bareng-bareng dong sama Abu Jahal disiksa di Neraka karena menentang Allah. Sayangnya, Bilalnya sudah masuk Surga. Dan Ikrimah, sepeninggal dia, tobat, berhenti memusuhi Rasulullah, dan menjadi salah satu sahabat Rasulullah. Another twist, orang yang dianggap buruk, belum tentu di akhir hayatnya buruk.

Bandingkan sama grup orang-orang terbaik, Ibrahim, Ishaaq, Ya`qub, Ismail, Ilyasa`, dan Dhal-Kifl. Taruhlah nabi Ya`qub, ini salah satu nabi yang sedih bener ceritanya menahan kesedihan Yusuf yang ilang ndak jelas rimbanya. Sampai-sampai sempet jadi buta saking sedihnya. Orang mungkin ngelihat kondisinya menyedihkan sekali, tapi Allah menyanjung dia sebagai salah satu orang-orang terbaik.

Grup Q, Kontras dalam satu Ayat

Sekarang, mari kita kumpulkan semua Ayat yang berakhiran abjad [Qaf :: ق].

P07-Saad-GrupQ

Semua item merupakan tafsir langsung Ayat dalam bahasa Indonesia.

Indah ya? Hasilnya gak random sama sekali. Grup ini, seperti grup R, juga terbagi atas 3 macam bagian yang sejenis. Bedanya, kalau grup R isinya pasangan dari tiap-tiap 2 grup Ayat-Ayat, grup Q di setiap Ayatnya sudah ada pasangannya sendiri-sendiri.

Grup pertama adalah, [kontras dan ekstrim]. Ini adalah kelompok Ayat yang pada dasarnya sudah bertentangan kodratnya satu sama lain. Bertentangan kodratnya? Kita mulai dari Ayat nomor 2. Kata [ع ز ز], di dalam al-Qur’an, begitu banyak sekali dipakai untuk memuji Allah. Kata ini, bisa diterjemahkan sebagai Kesombongan, Kemuliaan, Kekuatan, Kehormatan. Sehingga, untuk pernyataan yang menyatakan bahwa ada segolongan manusia yang berada pada kesombongan itu sendiri sebenarnya sudah bertentangan dengan kodrat. Kesombongan hanyalah milik Tuhan. Lha ini, ada manusia yang mau memakai Jubah-Nya. Kalimat selanjutnya mengomentari tentang natur orang-orang tersebut yang memang saling bertentangan. Adapun tentang adanya dua entitas panas dan dingin dalam Neraka sendiri di Ayat ke-57 seharusnya sudah cukup membuat kita berkata Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu.

Sekarang gua coba lompat ke grup bertemakan [waktu]. This is another weird shit from past generations. Ayat ke-15 ini mengomentari apa yang diminta orang-orang yang membangkang para Nabi, mereka minta adzab disegerakan. Ayat ini mengolok-ngolok mereka. Mereka menunggu sesuatu yang tidak perlu ditunggu. Soalnya klo pas datang, bakal kapok-kapokan mereka menyesali apa yang mereka minta disegerakan itu. Adapun Ayat ke-18, cukup jelas lah ya kontrasnya di mana. Kecuali mungkin bagian gunungnya. Karena al-Qur’an berkata gunung punya kesadaran. Another twist. Mereka juga ikutan bertasbih memuji Allah. Btw, gak cuman gunung deng, petir juga. Dan yang lain-lain.

Terakhir, bagian [unexpected twist] ini, sebetulnya juga gak kalah menariknya. Gua pribadi nyebutnya twist di dalam twist. Karena akan ada banyak kontroversi seputar tafsir Ayat ke-33. Buat pemanasan sebelum Ayat ke-33, al-Qur’an memberikan twist permulaan yang dialami orang-orang yang didakwahi di Ayat ke-7. Bagi mereka, agama yang dibawa Rasulullah ini, sudah penuh twist isinya dibanding agama terakhir yang mereka ketahui. O-oh, jangan ge-er dulu, karena Ayat ke-33 justru mengandung pembelajaran twist yang jauh lebih penting untuk dipelajari jika mereka mengetahui. Gua nyebutnya sebuah twist super indah.

Perdebatan penafsiran Ayat ke-33 ini sebenernya udah terjadi sejak zaman para sahabat. Kalau gua lagi semangat, gua jadi pengen bikin pembahasan tentang Ayat ini dan bejibun kontroversi di belakangnya. Dan gua sudah memilih kubu mana gua memahami tafsir Ayat ini. Jadi, nabi Sulaiman pada suatu waktu, dia sempat terlalaikan dari mengingat Allah gara-gara keasyikan nonton kuda-kudanya yang luar biasa indah dan cepat sampai waktu Ashar abis. Dia menyesal. Dan Allah menyifati nabi Sulaiman sebagai salah satu hambanya yang terbaik dan gemar bertobat.

Kesel, terus, dia pun memerintahkan kuda-kudanya tadi untuk dibawa ke hadapan dia.

EH? Bentar, buat apa kudanya dibawa ke hadapan dia?

Ya itu, tadi kan kuda-kudanya bikin dia lupa waktu. Terus, kuda-kudanya mau diapain dong. Masak kudanya mau diapa-apain gara-gara kesalahan dirinya sendiri? Al-Qur’an, menceritakan twist di luar dugaan. Sulaiman, malah mengusap-usap kudanya kayak orang wudlu.

Weird! Tapi, gua memutuskan untuk [sami`naa wa atha`naa :: سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا], kami mendengar dan kami taat.

Ini salah satu teknik tobat yang gak terbayangkan sama sekali bagi gua sewaktu baca ini. Tapi juga luar biasa indah. Ini salah satu Ayat yang menunjukkan welas asih nabi Sulaiman yang gak terbayangkan. Seakan dia menghela nafas dan meminta maaf kepada Allah sekaligus mensyukuri apa yang telah diberikan Dia kepadanya dengan menyayangi pemberian-Nya lebih dalam. Bagaikan seorang ayah yang ketahuan mencuri uang untuk menyekolahkan anaknya. Terus sewaktu dia sadar akan kesalahan dia, dia menyesal, kemudian dia mendatangi anaknya sambil memeluknya.

Ayat ini sudah cukup sebagai twist dari serangkaian cerita nabi Sulaiman itu sendiri. Al-Qur’an selanjutnya tidak menceritakan apakah kudanya dijual atau tetep dipelihara, karena bukan itu yang pingin ditonjolkan, bukan itu yang perlu dijadikan pelajaran. Tapi bagaimana momen suasana hati nabi Sulaiman itu sendiri dan bagaimana cara dia bertobat yang begitu indah yang perlu dijadikan pelajaran. Sayangnya, keindahan cerita ini, tertutupi sama salah satu tafsir lain yang, semoga gua gak salah berstatement, di akal gua gak masuk sama sekali. Ntar gua pingin bikin tulisan detailnya kalau lagi inget dan semangat.

Ayat ini juga mengingatkan gua akan kisah Ikrimah, anaknya Abu Jahal. Doi dulu termasuk salah satu dari sembilan penjahat perang yang sempat diizinkan untuk dieksekusi di tempat sama Rasulullah. Ikrimah kabur. Kabur pas penaklukan Makkah. Sejujurnya, penaklukan Makkah pun juga diakhiri twist, Rasulullah boro-boro menghukum seluruh kota, dia malah memaafkan seluruh penduduk Makkah saat itu. Banyak yang bengong tercengang ngelihat tingkah Rasulullah, termasuk istrinya Ikrimah. Istrinya Ikrimah pun menghadap Rasulullah minta Ikrimah dijamin keamanannya. Di luar dugaan, Rasulullah menjamin Ikrimah. Buru-buru, istrinya Ikrimah njemput ngejar Ikrimah ngasih tahu berita gembira tadi. Singkat kata, mereka ketemu, Ikrimah pun juga tercenung mendengar berita tadi. Akhirnya dia menuju Rasulullah, dan kisah mengharukan pun terjadi, doi tobat. Dia pun jadi pembela Rasul sampai akhir hayat. Duh, Ikrimah. Alhamdulillah ya. Coba orang-orang jaman sekarang banyak yang meniru teladan Rasulullah, kayaknya bakal banyak drama bawang bombay di mana orang-orang jahat pada tobat minta maaf ke orang-orang yang pernah dijahati.

Sadaqallahul Adzim. Maha benar Allah dengan segala Firman-Nya.

Sekian.

Wallahualam.

Wassalamu’alaikum wr wb.

Disclaimer

Di Disclaimer ini, gua ingin berdoa semoga Allah mengampuni dosa gua kalau gua melakukan kesalahan besar dalam analisis ini. Semoga Allah memberikan petunjuk selalu kepada kita semua.